expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Nine Years #6



Satu bulan kemudian...
Awalnya Sakura tak keberatan sama sekali karena merasa bukan posisinya untuk memberitahu Sasuke tentang siapa yang harus atau tidak boleh pria itu kencani karena memang mereka tidak ada hubungan apapun. Mereka hanya rommate dan itu hanya dalam jangka waktu tertentu.
Namun, Sakura tidak bisa menahan rasa cemburunya ketika seorang wanita mulai datang ke rumah Sasuke selama tiga minggu berturut-turut dan dua kali seminggu, kadang-kadang bahkan sampai empat hari berturut-turut.
Ia tidak pernah bertingkah cemburu dan bahkan tidak pernah bertanya pada Sasuke tentang wanita itu, tapi suatu hari, ia benar-benar muak. Sasuke berada di ruangannya dengan wanita asing itu selama dua jam lebih, tak peduli apa hubunganmu dengannya, kau pasti ingin tahu mengapa seorang pria berada di dalam satu ruangan selama dua jam bersama seorang wanita.
Sakura tak bisa percaya. Ketika ia memilih tinggal dengan Sasuke, ia tidak mengharapkan ini. Sial, ia bahkan tidak tahu jika Sasuke tertarik pada seseorang, seandainya ia tahu, ia tidak akan pernah meminta untuk tinggal disini.
Saat itu sekitar jam sembilan malam, Sasuke mengantar wanita asing itu keluar rumah untuk ketiga kalinya minggu ini dan Sasuke bisa merasakan ada yang salah dengan cara Sakura yang bergegas melompat dari sofa dan melangkah pergi ke salah satu kamar tidur utama di mana wanita itu tidur.
Segera setelah wanita asing itu pergi, Sasuke mencari Sakura dan ia menemukan wanita itu telah mengganti piyamanya dengan gaun hitam dan mengepak pakaiannya ke dalam koper.
"Mau kemana kau?" tanya Sasuke dengan alis terangkat.
Sakura tidak mau repot-repot memandang Sasuke, ia sibuk mengosongkan laci dan melipat pakaian ke dalam kopernya.
"Pindah," jawab Sakura, "Seperti yang kukatakan sebelumnya, aku akan tinggal di sini untuk sementara sampai aku menemukan apartemen."
"Jadi, kau hanya akan pergi begitu saja tanpa memberitahuku?" tanya Sasuke.
"Aku tidak ingin terus mengganggu privasimu. Lagipula, ini rumahmu." gumam Sakura.
Dan saat itulah Sasuke akhirnya menyadari apa yang terjadi. Tentang asistennya yang sering datang belakangan ini.
"Baiklah," Sasuke menghela nafas ketika ia meraih tangan Sakura, menghentikan wanita itu mengepak pakaiannya. "Ada apa ini sebenarnya?" tanyanya.
Sakura menatap Sasuke dengan alis terangkat. "Serius, Sasuke-kun," Ia merasa mulai lelah, "Umurku sudah dua puluh enam tahun, aku tidak punya waktu untuk hal semacam ini dan itu alasan yang sama mengapa aku bercerai sekarang. Kau tidak bisa menyakiti seseorang begitu saja dan kemudian setelah itu bertindak seolah kau menginginkanku kembali." Ia berseru, "Ini tidak adil bagiku! Aku bukan mainan yang bisa kau mainkan."
"Apa?" tanya Sasuke dengan alis terangkat, "Apa yang kau bicarakan?"
"Sasuke, aku bersumpah demi Tuhan, aku akan menamparmu jika kau berpura-pura tidak tahu apa yang aku bicarakan." Sakura mengancam dengan serius.
"Aku serius," kata Sasuke, "Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan."
"Tiga minggu berturut-turut, dua kali dalam seminggu, seorang wanita yang sama telah datang ke rumahmu dan kalian berdua bahkan menghabiskan dua jam di ruanganmu. Aku tidak bodoh, Sasuke." Sakura menyela.
Sasuke ternganga. Demi Tuhan, wanita itu hanyalah asistennya dan mereka sedang mengurus sesuatu. "Itu tidak seperti yang kau pikir-"
"Jangan berani kau mengatakan bahwa itu tidak seperti yang kupikirkan, Sasuke." Sakura memperingatkannya.
"Memang tidak!" Sasuke berseru, "Memang tidak seperti yang kau pikirkan!"
Dan kemudian tiba-tiba Sasuke merasakan perih di pipinya, ia baru menyadari bahwa Sakura telah menamparnya.
"Ah! Sial!" Sasuke menggeram, ia meraih pundak Sakura dan mengguncangnya sedikit. "Dengar, itu tidak seperti yang kau pikirkan."
Dan setiap kali Sasuke mengatakan itu, ia mendapatkan tamparan lagi yang lebih keras daripada sebelumnya.
"Dia asistenku, Sakura! Tidak ada hal pribadi. Dia meminta ijin cuti karena dia hamil, jadi dia berusaha mencarikanku asisten baru untuk menggantikannya sementara waktu!" Sasuke akhirnya meledak pada tamparan keempat.
Sakura membeku, ia merasa begitu bodoh, ia bahkan tidak berani memandang Sasuke. Ia bukan hanya menjadi wanita pecemburu, tapi ia juga menampar Sasuke beberapa kali.
"Jika aku ingin berhubungan seks dengan seorang wanita, aku tidak akan melakukannya di sini karena aku bukan seperti suamimu yang bodoh. Aku cukup menghormatimu dan aku akan memiliki kesopanan untuk pergi ke hotel!"
Tapi sebesar apapun marahnya Sasuke pada Sakura, ia tidak bisa untuk tidak terangsang oleh kecemburuan wanita itu. Baginya, itu cukup menunjukkan bahwa Sakura tidak ingin ia bersama orang lain selain dia.
"Maaf, aku-"
Sebelum Sakura bisa menyelesaikan kata-katanya, bibir Sasuke dengan cepat melahap bibirnya dalam ciuman yang kuat. Ciuman itu terasa bernafsu dan membutuhkan, membuat Sakura lebih menginginkan Sasuke daripada sebelumnya.
Perlahan pakaian terlepas dari tubuh mereka satu persatu sampai tidak ada lagi yang tersisa kecuali pakaian dalam mereka. Ketika Sasuke memeluk Sakura erat, erangan keluar dari mulut Sakura menyebabkan wanita itu sedikit membuka bibirnya... cukup untuk membiarkan lidah Sasuke menyelinap ke dalam mulutnya.
Sasuke mengangkat Sakura ke atas laci, salah satu tangannya bergerak ke belakang leher Sakura dan bermain dengan rambut softpink wanita itu, sedangkan tangan lainnya menekan tubuh Sakura erat ke dadanya yang terasa terbakar.
Mereka akhirnya menarik diri dengan napas memburu dan Sasuke menatap lurus ke mata Sakura. Ia bisa melihat kebutuhan di mata Sakura dan ia merindukannya, ia ingin bercinta dengan Sakura seraya menatap mata hijau indah itu, ia tahu bahwa Sakura juga ingin bercinta dengannya.
Tangan Sasuke dengan pelan naik untuk membelai pipi Sakura yang lembut. Sakura tersentak dan Sasuke ragu-ragu sejenak sebelum menangkup wajah wanita itu di tangannya yang besar. Ia memiringkan kepalanya ke belakang, mata hitamnya terlihat tenang dan gelap saat ia kembali menempelkan bibirnya pada bibir Sakura.
Tangan Sakura melilit di leher Sasuke dan Sasuke membiarkan tangannya bergerak ke lekuk tubuh wanita itu. Ia dengan lembut membelai paha Sakura dan melingkarkan kaki jenjang wanita itu di pinggangnya. Ia mengangkat Sakura dari laci, tanpa memutuskan ciuman mereka, ia berjalan mundur ke tempat tidur.
Sasuke mendorong koper di lantai dengan tendangan pelan kakinya sebelum duduk di tepi tempat tidur dengan Sakura di pangkuannya. Bibir mereka terlepas untuk sesaat dan mereka berdua tahu ini tak bisa dihindari lagi, mereka berdua tahu bahwa mereka tak bisa menghentikan ini bahkan jika mereka mencoba hanya dengan saling menatap. Ini sudah terlalu lama!
"Katakan apa yang ingin kau katakan." Sasuke berbisik pelan ketika ia menyelipkan rambut Sakura ke belakang telinga wanita itu.
"Aku menginginkanmu," ucap Sakura jelas.
Dan hanya dengan kalimat itu, Sasuke membaringkan Sakura ke kasur dan mendekatinya. Baginya Sakura terlihat sangat cantik, sangat unik dan bersinar. Sasuke bertepuk tangan dua kali dan lampu-lampu mati secara otomatis, menyisakan pemandangan luar biasa di luar jendela, menciptakan cahaya bagi mereka untuk membangun cinta yang manis dan penuh gairah.
Sasuke dengan lembut membungkuk dan mencium Sakura lagi, satu tangan Sakura berada di dada Sasuke dan yang lain berada di sisi leher pria itu. Erangan kecil lolos dari bibir Sakura ketika lidah Sasuke menyentuh bibir bawahnya, membujuk bibirnya terbuka perlahan, dan membiarkan lidah mereka bertemu lagi.
Tubuh mereka saling menempel erat, membuat mereka berdua merasa hangat dan tergelitik. Sasuke menarik diri lagi dan rintihan kecil keluar dari bibir Sakura.
"Sasuke-kun..." Nada suara Sakura hampir terdengar memohon dan menyakitkan bagi Sasuke karena ia ingin menjadikan ini istimewa dan layak ditunggu setelah sembilan tahun.
These waters, can get a little busy
But I got experience
Sakura tersentak ketika bibir Sasuke mulai memberikan ciuman di lekukan di antara payudaranya. Tangan besar Sasuke menangkupnya, merasakan kebulatan yang lembut dan padat di telapak tangannya. Tangannya terus bergerak di kulit Sakura yang telanjang, kepalanya menunduk lebih rendah untuk memberikan lebih banyak ciuman di perut Sakura yang telanjang, mengirimkan rasa sengatan menggeliat ke seluruh tubuh Sakura.
Don't mind trecking to the storm
Long as I know that you're here with me baby
Shedding all your innocence
Erangan Sakura bergema di seluruh ruangan yang gelap itu ketika jari Sasuke menelusuri klitorisnya di balik kain basah celana dalam hitamnya.
Bibir Sasuke menangkap bibir Sakura lagi dalam ciuman manis dan penuh gairah ketika ia berguling ke kasur dan membuat Sakura berada di atasnya. Jeritan kecil karena terkejut keluar dari bibir Sakura saat Sasuke meraih pantatnya.
I see the walls are looking like they might precipitate
Until I'm in so deep, it's up to my waist
But I promise girl I ain't afraid...
Bibir Sasuke bergerak ke leher Sakura dan wanita itu mendongakkan kepalanya ke belakang untuk memberi Sasuke akses lebih. Sasuke menggigit lembut di sana-sini seraya menghisap titik nadi leher Sakura pada saat yang sama. Mereka berubah ke posisi duduk di tempat tidur dengan kaki Sakura di kedua sisi pinggang Sasuke. Wajah Sasuke sekarang terkubur di payudara Sakura. Napas Sasuke yang panas membuat Sakura bergidik.
"Seberapa besar kau menginginkanku?" tanya Sasuke.
Sakura menempatkan ciuman di kening Sasuke, lalu hidungnya, sudut mulutnya, dan akhirnya bibir pria itu. "Sangat besar." Ia berbisik.
Dan Sakura bisa bersumpah ia merasakan Sasuke tersenyum.
It's raining inside your bed
No parts are dry
Sasuke dengan lembut menarik tali bra di bahu Sakura dan mencium tulang selangka wanita itu ketika ia membalikkan posisi mereka dan sekali lagi ia yang memegang kendali.
Jari telunjuk Sasuke menyentuh tenggorokan Sakura sebelum perlahan menuruni dada, di antara payudaranya dan di bawah perutnya sebelum berhenti tepat di antara paha wanita itu. Tubuh Sakura berkedut di bawah Sasuke ketika Sasuke melempar senyum kecil padanya kemudian benar-benar menghilang dari pandangannya.
Celana dalam Sakura perlahan-lahan ditarik lepas sebelum kakinya perlahan-lahan dibuka melebar dan lututnya ditekuk, memberi Sasuke pandangan yang jauh lebih luas.
Dimulai dengan ciuman lembut di antara paha Sakura, kemudian berangsur-angsur bergerak ke inti basahnya. Sakura menutup matanya dan menggigit bibir bawahnya ketika ia merasakan lidah Sasuke menjilat bagian luar organ intimnya.
Loving makes you so wet, your legs, your thighs
And ever since we first met I knew that
I, I knew I was ready baby to take that dive
Sakura memiringkan kepalanya, mencengkeram seprai erat saat ia merasakan sepasang bibir Sasuke yang hangat mencium organ intimnya. Tindakan itu diulang beberapa kali sebelum Sakura hampir kehilangan kesadaran karena rasa kejang yang mengancam akan meledak.
Ia tidak pernah tahu bahwa bercinta bisa begitu menyenangkan seperti ini!
Can't help it, no
I want you to feel me
Every little bit of me baby
Sasuke mendorong lidahnya jauh ke dalam, menghisap klitoris Sakura yang basah yang menonjol keluar dari lipatannya. Sakura menggeliat, ia mengerangkan nama Sasuke, dan itu hanya membuat Sasuke untuk bergerak lebih dalam, menghisap lebih keras dan merasakan cairan yang keluar dari organ manis Sakura dengan bersemangat. Sasuke meniupkan hembusan hangat ke dalam lorong Sakura yang basah dan membuat Sakura semakin sulit mengontrol erangannya.
"Engh! Ya Sasuke-kun!"
"Ya apa?" Sasuke menarik diri dan ganti menggunakan lidahnya beserta jari-jarinya yang panjang.
Jari tengah Sasuke tanpa ampun menekan klitoris Sakura yang sensitif sedangkan jari telunjuknya bekerja untuk menemukan titik pribadi wanita itu. Jarinya dengan kasar menekan area yang ia tahu adalah G-spot-nya.
"Sasuke-kun..."
"Terus sebut namaku, Cherry..." perintah Sasuke.
I don't need a life saver
Baby going deeper ain't gon' kill me
And I love the rush you get from me
Gerakan jari Sasuke di atas klitoris Sakura berubah lebih kasar dan lebih cepat. Orgasme Sakura perlahan-lahan menumpuk lebih kuat dan kuat. Ia bisa merasakan orgasmenya akan datang, membuat jari-jari kakinya melengkung, jari-jari tangannya mencengkeram seprai lebih erat, dan giginya mengatup.
"Sasuke-kun!"
Nafas Sakura terengah-engah dan ia tak bisa berkata-kata. Suaranya hanya bisa meneriakkan nama Sasuke karena ia tidak ingat kapan terakhir kali ia merasa seperti ini.
"Keluarkan untukku, Cherry..."
I see the walls are looking like they might precipitate
Until I'm in so deep, it's up to my waist
But I promise girl I ain't afraid
Orgasme itu datang, datang dengan keras. Dinding-dinding Sakura mengencang di sekitar jari-jari Sasuke. Bagi Sasuke, tak ada yang pernah begitu membangkitkan gairahnya seperti ini kecuali Sakura. Ekspresi Sakura ketika orgasme adalah ekspresi yang belum pernah dilihatnya dan tidak akan pernah dilupakannya. Itu sungguh indah.
Sasuke menarik jari-jarinya dari Sakura, lalu membawa tangannya ke bibirnya dan menjilat jarinya hingga bersih dari cairan hangat Sakura yang lezat.
Sakura masih terengah-engah dan bibir ajaib Sasuke tidak membantu sama sekali saat pria itu kembali memberikan ciuman hangat dan basah dari perutnya hingga ke payudaranya. Sasuke akhirnya bertatapan kembali dengan Sakura dan ia tidak bisa percaya bahwa wanita itu benar-benar berada di bawahnya, menggeliat karena sentuhannya, dan mengerangkan namanya.
Sembilan tahun yang ditunggu-tunggu...
Sasuke tetap diam di atas tubuh indah Sakura dan menatap mata hijau wanita itu dengan tertarik. "Apa kau tahu; betapa cantiknya dirimu?" tanyanya dengan serius.
Senyum Sakura tertangkap mata hitam Sasuke dan pria itu kembali menyatukan bibir mereka.
It's raining inside your bed
No parts are dry
Sasuke membuat Sakura berada di atasnya lagi dan satu tangannya dengan mudah melepas bra wanita itu. Kain lembut itu jatuh di lantai dan Sasuke menarik Sakura untuk menempatkan ciuman di pangkal tenggorokan wanita itu. Tanpa seprai menempel di tubuhnya, Sakura merasa lebih telanjang. Pemalu dan polos, dan Sasuke menyukai itu.
Loving makes you so wet, your legs, your thighs
And ever since we first met I knew that
I, I knew I was ready baby to take that dive
"Tak perlu malu," bisik Sasuke, "Kau benar-benar menakjubkan."
Milik Sasuke yang mengeras menekan perut Sakura saat pria itu dengan lembut menghisap puting Sakura. Erangan lembut keluar dari bibir Sakura dan Sasuke tersenyum.
Lidah Sasuke bergerak di sekitar puting Sakura saat ia merasakan jari-jari Sakura yang lentik memegang miliknya yang mengeras dan dengan lembut mulai menggerakkan tangannya ke atas dan ke bawah dari balik kain boxernya, erangan kenikmatan keluar dari bibir Sasuke di antara payudara Sakura.
Sasuke menggeram saat sedikit cairannya keluar dari ujung miliknya. Bagian bawahnya mengencang dan semakin keras. Sepertinya Sakura bekerja dengan sempurna. Mereka berdua mengerang dan saling memberi kenikmatan. Nama Sasuke diteriakan di tengah malam yang gelap itu saat Sasuke menggigit puting Sakura, dan sebagai gantinya, Sakura menggenggam milik Sasuke lebih erat dan membelainya lebih cepat.
Sasuke menahan diri dan menyelamatkan dirinya dari rasa malu untuk tidak orgasme di telapak tangan Sakura. Ia membalik posisi mereka lagi dan melepas boxernya dengan sedikit bantuan dari Sakura yang tampak bersemangat.
Sasuke memposisikan dirinya di antara kedua kaki Sakura dan mereka berdua tersentak akan perasaan yang meledak setelah mereka menyatu lagi. Sembilan tahun. Sembilan tahun yang panjang dan perasaan itu masih sama dengan apa yang pernah mereka berdua rasakan. Butuh sekitar satu menit bagi Sakura untuk membiasakan diri dengan panjang Sasuke. Pria itu sekarang lebih besar dan jelas lebih lama dibandingkan dengan waktu ia mengambil keperawanan Sakura.
I'll be inside when the tides are rolling babe
You'll be my place to hide, all night, all night, baby
I'm not afraid to try
Bibir mereka bertemu lagi, tidak yakin siapa yang melakukan gerakan pertama, Sasuke membungkuk dan Sakura mendongak. Bibir mereka saling menggigit, lidah mereka saling membelit, pinggul mereka saling menempel, semuanya terasa pas pada tempatnya.
Gerakan itu lambat. Sakura bukanlah sembarang wanita yang hanya untuk memuaskan Sasuke. Bagi Sasuke, Sakura selalu menjadi orang yang istimewa dan layak untuk mendapatkan yang terbaik, bukan jenis berhubungan seks seperti binatang.
Kaki Sakura melilit pinggang Sasuke, tangannya meraih pantat Sasuke dan membantu mendorongnya. Pinggul ke pinggul, sempurna. Sasuke mendorong ke dalam diri Sakura, masuk... dan keluar... dengan lambat dan lembut saat bibir mereka terus bergerak satu sama lain.
Inci demi inci, Sasuke sepenuhnya berada di dalam diri Sakura. Tubuh mereka berdesir, bibir mereka terlepas dan Sakura terengah-engah ketika Sasuke membenamkan wajahnya di lehernya dan menyandera kedua tangannya di atas kepalanya.
"Lebih cepat, Sasuke-kun!" mohon Sakura.
And knew I, don't mind playing in the rain
And I was hoping that I get to take that dive
Sasuke menyentuhnya, Sasuke mecicipinya, dan Sakura merasa seolah menjadi benar-benar wanita untuk pertama kalinya dalam waktu yang sangat lama. Sasuke akhirnya mengabulkan permintaan Sakura dan memutuskan untuk meningkatkan gerakannya. Ia ingin menyenangkan Sakura sebesar mungkin. Membuat wanita itu lupa tentang Sasori, tentang perceraian, tentang segala sesuatu yang mengganggu wanita itu.
Dan itu berhasil. Pikiran Sakura kini menjadi kosong dan air mata sukacita mulai menumpuk di matanya.
Mereka berdua mengerang keras ketika Sasuke mulai bergerak cepat. Cairan Sakura mempercepat tekanan di antara kedua kakinya dan itu terasa terlalu hebat, membuat perasaannya menjadi luar biasa dan luar biasa lagi.
Dengan gelombang ekstasi yang semakin tinggi, Sakura mencoba menyeimbangi Sasuke ketika ia bisa merasakan keringat mengalir di punggung pria itu. Kukunya menekan punggung Sasuke dan ia terengah-engah di antara nafasnya yang semakin sulit.
Darah Sasuke mendidih tepat di bawah kulitnya, keringat mengucur dari pori-porinya, tapi ia terus ingin menyenangkan Sakura. Ia menjaga kecepatannya sestabil mungkin saat ia mendorong lebih dalam ke rahim Sakura. Segera, ia merasakan dinding Sakura berdenyut-denyut meremas miliknya yang keras.
It's raining inside your bed
No parts are dry
Loving makes you so wet, your legs, your thighs
Orgasme mereka terjadi pada saat bersamaan. Dorongan terakhir Sasuke yang mendalam mengirim keduanya ke siklus kesenangan tanpa akhir. Sakura akhirnya menemukan apa yang ia cari. Rasanya... rasanya benar-benar hidup.
Sasuke menambah sensasi itu dengan ciuman yang dalam dan penuh gairah, yang manis dan lembut.
And ever since we first met I knew that
I, I knew I was ready baby to take that dive
Tidak ada sepatah katapun yang diucapkan ketika Sasuke menarik diri dari Sakura dan berguling di sebelah wanita itu. Ia mengangkat selimut dan Sakura merapatkan tubuh mereka saat detak jantung mereka mulai melambat. Aroma bercinta memenuhi ruangan dan mereka berdua menghela nafas.
Ini terjadi... ini benar-benar terjadi.
Sasuke dengan lembut meraih salah satu tangan Sakura dan mengaitkan jari-jarinya dengan jari-jari Sakura. Sedangkan tangannya yang lain digunakan untuk membelai kulit telanjang Sakura dengan ringan.
"Berapa banyak wanita yang tidur denganmu dalam sembilan tahun terakhir?"
Sasuke memasang ekspresi bingung. Mereka baru saja berhubungan seks dan itu yang ditanyakan Sakura setelah lima menit hening.
"Beberapa," jawab Sasuke jujur, "Tapi tidak satupun dari mereka yang sepertimu. Aku tidak pernah membuang waktuku bersama mereka seperti apa yang kulakukan padamu." Ia menambahkan.
Sakura memberi ciuman di dada Sasuke dan tersenyum, "Terima kasih sudah jujur." bisiknya.
"Sekarang bisakah aku mengajukan pertanyaan serius padamu?"
Sakura melirik Sasuke dan mengangguk, "Tentu." jawabnya.
"Skala satu sampai sepuluh, seberapa cemburu kau malam ini?" tanya Sasuke.
Sakura tersenyum pada Sasuke. "Aku akan pergi dari rumahmu," Ia terkekeh, "Bagaimana jika kugandakan dan membuatnya menjadi skala dua puluh?"
"Dua puluh?" Sasuke bertanya-tanya dengan lucu ketika Sakura naik ke dadanya. "Itu hal terseksi yang pernah ada."
Sakura memutar matanya ke arah Sasuke ketika celah di antara bibir mereka tertutup dalam ciuman yang menggoda. Selimut putih ditarik hingga melewati kepala mereka dan Sasuke menarik diri seraya menyeringai.
"Kenapa aku merasa seperti aku siap untuk ronde kedua?" tanya Sasuke berbisik.
"Karena itulah yang akan kau dapatkan."
Dan malam itu, tidak sedetik pun kantuk melewati tubuh mereka.
***
To be continued.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan :)