expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Caught #13 - Ketidaktertarikan Temari



Temari memandang matahari sambil berjalan menyusuri jalanan di Konoha. Gaara harus bertemu dengan Tsunade dan ketika Gaara sedang sibuk berurusan dengan wanita itu, Temari diam-diam ingin melihat apakah ia bisa menemukan ninja pemalas itu. Ia menoleh ke sebuah kedai dan matanya melebar dan seringai merangkak ke wajahnya ketika ia melihat Shikamaru sedang makan siang bersama Chouji dan Naruto.
"Hai teman-teman." Temari menyeringai sambil berjalan ke sekelompok pemuda itu.
"Hai, Temari! Apa yang membawamu ke sini?" Naruto berteriak sambil melambai pada si pirang itu.
"Aku datang bersama Gaara dan dia sedang berbicara dengan Hokagemu, jadi aku memutuskan untuk pergi bertemu beberapa orang." ucap Temari sambil tersenyum pada Shikamaru, sementara pemuda itu memasang senyum kecil di wajahnya.
"Aku akan ke kamar mandi." ucap Shikamaru bangkit dari meja dan memandang Temari sejenak sebelum berjalan pergi.
"Hei Temari, kau mau makan ramen bersama kami?" Chouji menawarkan.
"Tentu! Aku hanya perlu merias wajah sebentar kemudian aku akan segera kembali." Temari membuat alasan cepat dan meninggalkan meja.
"Ada apa dengan mereka yang suka pergi ke kamar mandi hari ini?" Naruto bertanya-tanya sambil menggaruk bagian belakang kepalanya.
"Aku tidak tahu. Kurasa semua orang mengalami kram perut atau semacamnya." Chouji mengangkat bahu lalu melanjutkan memakan makanannya.
***
Temari berjalan menuju kamar mandi dan tidak bisa menahan senyum ketika ia menyadari bahwa Shikamaru berdiri di dekat pintu dengan ekspresi bosan di wajahnya. Ia berjalan menghampiri Shikamaru dan memukul pelan dada pemuda itu.
"Untuk apa itu?" ucap Shikamaru sambil mengusap dadanya.
"Kau tampak seperti akan tertidur. Bagaimana kalau aku mencoba untuk membangunkanmu?" Temari menyeringai lalu meraih tangan pemalas itu dan menyeretnya ke kamar mandi wanita.
Mereka mendengar seseorang buang air kecil di salah satu bilik, Shikamaru dan Temari memilih diam dan berjalan ke sebuah bilik kosong dan menutup pintunya. Mereka mendengar orang itu keluar dari bilik kemudian mencuci tangannya dan keluar dari kamar mandi, meninggalkan Shikamaru dan Temari.
Temari mulai mencium pemuda di sebelahnya dan ia merasa mendengar suara-suara aneh, tapi ia menepisnya dan mengira itu adalah bagian dari imajinasinya.
"Hn."
Sebuah suara terdengar, kemudian Temari menyeringai pada pemikiran bahwa itu adalah Shikamaru yang terangsang karena gerakannya.
"Oh, Sial."
Mata Temari melebar ketika ia menyadari bahwa suara yang ia dengar bukan milik Shikamaru. "Shika? Apa kau mendengar itu?" Temari berbisik sebelum mendengar suara lain.
"Sial, kau selalu ketat."
Terdengar suara laki-laki mendesis, sementara Shikamaru memutar matanya. "Abaikan saja."
Shikamaru terus mencium Temari. Ia belum bercinta dalam beberapa bulan terakhir dan ia membutuhkan beberapa asupan bahkan jika Sasuke dan Sakura saat ini berhubungan seks di ruangan yang sama dengan mereka. Temari segera kembali ke suasana hatinya dan mulai mengusap ereksi keras Shikamaru.
"Sasuke-kun? Apa yang kau lakukan?"
Mata Temari melebar ketika ia menyadari bahwa Uchiha bungsu sedang sibuk dengan seorang wanita di salah satu bilik di sana. Ia menatap Shikamaru yang menghisap lehernya seolah itu bukan masalah besar.
"Kau akan menyukai ini, Cherry."
Temari tidak bisa untuk tidak memikirkan siapa yang bersama Sasuke saat ini, tapi ketika ia mendengar kata cherry, ia punya kesimpulan.
"Shika, apa Sasuke bermain-main dengan Sakura?" Temari berbisik ke telinga Shikamaru yang sekarang memasukkan tangannya ke celana dalam Temari.
"Jangan di sana ah... ya!"
Temari mendengar Sakura mengerang, ia mengabaikan fakta bahwa Shikamaru kini memompa dirinya dengan dua jari. Shikamaru melakukan pekerjaan yang bagus di sana, tapi Temari sibuk terkejut melihat fakta bahwa Sasuke dan Sakura akhirnya bersama.
'Aku penasaran kapan mereka mulai saling bercinta. Aku pernah berpikir bahwa Sakura akan tetap perawan sementara Sasuke akan menjadi gay.' pikir Temari, sementara Shikamaru di sisi lain mulai merasa kesal karena Temari tidak memperhatikannya sementara lengannya semakin sakit.
"Temari, abaikan mereka." Shikamaru berbisik ke telinga Temari lalu memasukkan miliknya ke dalam diri gadis itu, berharap bahwa Temari akan mengerang dalam kenikmatan, tapi gadis itu tampaknya sedang memikirkan sesuatu yang lain.
"Persetan, lebih keras, Sasuke-kun!" Sakura mengerang, sementara Temari merasakan dinding bilik tempat mereka mulai bergetar.
'Sialan! Shikamaru bahkan tidak meniduriku seperti itu!' pikir Temari, kemudian ia merasakan cairan hangat masuk ke tubuhnya, tapi ia tidak panik karena ia telah meminum pil pencegah kehamilan sebelumnya.
Shikamaru menempatkan kepalanya di bahu Temari dan pulih dari orgasmenya. "Sial." Shikamaru berbisik kemudian Temari menyadari bahwa bilik itu tidak lagi bergerak.
"Kau rasanya sangat enak, Sakura!" Sasuke mengerang, sementara Temari merasakan matanya berkedut.
'Oke itu sesuatu yang aku tidak perlu tahu. Kurasa itulah sebabnya dia memanggilnya cherry atau apalah.' pikir Temari dan bahkan tidak memperhatikan bahwa Shikamaru sudah menarik keluar miliknya di bawah sana.
"Bagaimana?" Shikamaru berbisik pada Temari, sementara gadis itu terus mendengarkan pasangan di dekat mereka. "Temari?" tanya Shikamaru lagi, yang mendapatkan perhatian si pirang kali ini.
"Hah?" tanya Temari ketika ia menoleh dan menatap Shikamaru yang tampak frustrasi.
"Aku akan sampai, Sasuke-kun! Ya ampun! Lebih cepat!" Sakura mengerang, sementara Shikamaru menggelengkan kepalanya.
"Bagaimana?" tanya Shikamaru lagi ketika ia menyesuaikan pakaiannya.
"Bagaimana apa?" Temari memiringkan kepalanya ke samping, ia tidak perlu melakukan apa-apa pada pakaiannya karena ia mengenakan rok dan Shikamaru hanya butuh menggeser celana dalamnya ke samping.
"HN!"
Temari tidak bisa menahan tawa mendengar bagaimana reaksi Sasuke saat mengalami orgasme, ia mengabaikan Shikamaru sekali lagi.
"Bagaimana seksnya?" tanya Shikamaru lagi karena Temari sepertinya tidak terlalu tertarik padanya.
"Aku ingin tahu apa yang dia masukkan ke Sakura." ucap Temari, sementara Shikamaru sudah cukup frustasi dengan gadis itu dan memutuskan keluar bilik.
Tepat saat Shikamaru dan Temari keluar bilik, mereka melihat Sasuke dan Sakura keluar dari bilik mereka juga.
"Hei teman-teman! Bersenang-senang di sana?" Temari menyeringai pada gadis berambut merah muda yang kini memerah.
"Hai... aku tidak tahu kalau kalian ada di sini." ucap Sakura, sementara Sasuke menjilati jari-jarinya.
Temari memperhatikan cairan bening yang ada pada jari Sasuke. Mereka begitu suka bercinta, sehingga tidak memperhatikan suara-suara yang mereka ciptakan. 'Ya Tuhan, dia bisa sangat seksi. Aku berharap Shikamaru akan menyentuhku seperti itu.' pikir Temari.
"Uchiha." ucap Shikamaru.
"Nara." balas Sasuke.
"Oh, apa kalian yang membuat bilik bergerak? Itu hebat sekali." Sakura tersenyum, sementara Shikamaru hanya bisa merasa bangga pada dirinya sendiri.
"Ya, lebih baik kita kembali. Aku bertaruh Naruto dan Chouji bertanya-tanya ke mana kita pergi." Shikamaru memutar matanya dan meninggalkan kamar mandi sementara yang lain mengikutinya.
Ketika mereka kembali ke meja, Naruto menatap kedua pasangan dan tersenyum pada mereka.
"Lama sekali kalian! Aku bersumpah, apa kalian perlu obat perut atau semacamnya?" tanya Naruto tapi ditanggapi dengan sebuah pukulan di kepalanya.
"Diam, dobe." ucap Sasuke, sementara Temari kini merasa terangsang dan mendekat ke Shikamaru dan berbisik ke telinga pemuda itu.
"Temui aku di kamar mandi." bisik Temari lalu bangkit dari tempat duduknya dan berjalan pergi, membuat semua orang bingung.
"Kemana dia pergi?" tanya Naruto.
"Dia kehilangan anting-antingnya di kamar mandi. Kurasa aku akan membantunya." ucap Shikamaru kemudian bangkit dari tempat duduknya dan berjalan pergi.
"Aku bertanya-tanya ada apa dengan mereka dan kenapa kalian sangat lama?" tanya Naruto.
"Kutraktir kau ramen." Sasuke dengan cepat merespon, kemudian Naruto segera melupakan topik pembicaraan sebelumnya.
***
To be continued.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan :)