expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Caught #1 - Hari Terburuk Karin




Karin tersenyum sendiri seraya menatap cermin di kamar penginapannya, menyisir rambut merahnya yang berantakan. Setelah itu ia merias wajahnya, mencoba yang terbaik agar terlihat seseksi mungkin.
Sejak mantan rekan tim Sasuke datang ke tempat persembunyian mereka, mereka meyakinkan Karin, Suigetsu, dan Juugo untuk kembali ke Konoha bersama mereka dan Sasuke akhirnya setuju.
Karin awalnya tidak suka, ia memperhatikan gadis berambut merah muda bernama Sakura terus memandangi Sasuke dan ketika mereka pertama kali bertemu setelah sekian lama, gadis bernama Sakura memeluk Sasuke, tapi Sasuke tidak memeluknya kembali atau mendorongnya menjauh, yang membuat Karin mendidih karena marah. Tapi semua itu lenyap ketika setelah beberapa menit kemudian, Sasuke bersikap dingin terhadap gadis itu.
Sekarang semua orang berada di kamar mereka masing-masing untuk malam itu, beristirahat agar mereka dapat melanjutkan perjalanan kembali ke Konoha keesokan harinya. Dan Karin bersyukur kamarnya tepat di sebelah kamar Uchiha Sasuke.
Karin menunggu sampai ia yakin bahwa semua orang sudah tertidur, ia mengecek menggunakan chakra-nya, tapi satu-satunya yang masih terjaga yang bisa ia rasakan adalah Sasuke dan gadis aneh berambut merah muda itu.
Karin mulai merasakan chakra Sakura semakin dekat dan semakin dekat, ia berdiri dari kursinya dan dengan cepat berjalan ke pintu, ia hendak membukanya tapi kemudian ia menghentikan tindakannya ketika ia mendengar suara ketukan, diikuti suara pintu yang dibuka. Karin memutuskan untuk tidak membuka pintunya dulu dan menempelkan telinganya di pintu untuk mendengarkan, tapi ia tidak dapat mendengar apa-apa selain mendengar pintu ditutup.
Rasa penasaran membanjiri Karin, ia diam-diam membuka pintu dan dengan hati-hati berjalan ke pintu Sasuke dan menempelkan telinganya di pintu, ini membuatnya antusias hanya mengetahui fakta bahwa kamar Sasuke berada di sebelah kamarnya.
"Apa ini akan menyakitkan?"
Karin mendengar suara Sakura, ia bertanya-tanya apa yang gadis merah muda itu bicarakan.
"Tentu saja akan menyakitkan."
Suara Sasuke merespons, dan Karin tidak bisa menahan senyum.
'Ya Tuhan! Sasuke akan membunuh gadis aneh itu! Aku harus menonton ini untuk melihat bagaimana hasilnya. Gadis itu pantas mendapatkannya, dia sudah seenaknya memeluk Sasuke-KU.'
Karin meletakkan tangannya dengan hati-hati di kenop pintu dan perlahan mencoba menggerakkannya.
'Sial, kenapa Sasuke memutuskan untuk mengunci pintunya? Argh, ini sangat menyebalkan! Tapi tunggu! Aku bisa mengintip melalui jendela! Muahahaha itu rencana yang cerdas. Jika nanti Sasuke mengetahui apa yang kupikirkan, dia mungkin akan ingin memperkosaku sepanjang siang dan malam!'
Karin berpikir jahat ketika ia akan melangkah menjauh dari pintu, tapi kemudian ia mendengar sesuatu dari seberang pintu itu.
"Ahh!"
"Ssst, rasa sakitnya akan segera hilang. Aku janji."
Karin mendengar Sasuke berbicara dengan suara lembut, yang membuatnya ketakutan dan bergegas ke kamarnya.
'Sialan! Kenapa Sasuke begitu baik padanya! Tapi sekali lagi, mereka memang pernah menjadi rekan satu tim dan aku yakin Sasuke akan bersikap baik pada mantan rekan setimnya itu sebelum membunuh mereka. Ya, pasti itu. Sial, aku harus bergegas sebelum aku melewatkan bagian yang bagus.'
Karin berlari ke jendelanya dan membukanya. Ia merangkak keluar jendela, mengabaikan tatapan orang-orang di jalanan dan berjingkat ke jendela Sasuke. Ketika ia cukup stabil dan yakin bahwa ia tidak akan jatuh, ia mengintip ke jendela Sasuke, bersyukur bahwa tirai terbuka setengah, namun hatinya mulai hancur.
Bukan ini yang Karin harapkan.
Yang ia lihat bukan Sasuke yang menyiksa Sakura perlahan lalu menghabisinya dengan pukulan fatal.
Yang ia lihat adalah gadis berambut merah muda yang telanjang, berbaring di tempat tidur, yang seharusnya tempat Karin berbaring telanjang sekarang.
Dengan Uchiha Sasuke di atasnya, juga telanjang, yang bergerak masuk dan keluar dari kunoichi merah muda yang terus mengerang namanya, sementara Sasuke sendiri menggeramkan nama gadis merah muda itu.
Karin berpikir tidak ada hari yang lebih buruk dari hari ini. Tapi tiba-tiba sebuah cahaya mulai menyorot ke arahnya. Karin menoleh, ia meletakkan lengannya di atas matanya karena cahaya itu terlalu silau untuknya dan memperhatikan ada pemilik penginapan dengan beberapa ninja yang terlihat kuat di bawah sana. Karin hanya bisa menghela nafas karena ia tahu masalah apa yang akan ia hadapi.
***
"Sasuke-kun!"
Sakura menjerit ketika ia merasakan tubuhnya meledak dalam kenikmatan ekstrim yang belum pernah ia alami sebelumnya.
"Hn... Sakura."
Sasuke menggeram menyusul Sakura klimaks, menyadari bahwa tubuh indah gadis itu hanya matanya yang boleh melihatnya. Ia membuka matanya bersamaan dengan Sakura dan mereka berdua disilaukan dengan cahaya yang berkedip. Sasuke kemudian memejamkan matanya lagi dan menarik keluar dari diri Sakura, berguling ke samping gadis itu dan melingkarkan lengannya secara protektif di pinggang Sakura. Dan ketika ia membuka matanya lagi, cahaya silau itu telah menghilang.
"Wow..." Sakura berbisik, ia balas memeluk Uchiha bungsu itu.
"Hn?" Sasuke mengangkat alis pada Sakura.
"Itu luar biasa! Kupikir aku melihat cahaya." Sakura terkikik.
"Ya, aku juga." Sasuke mengakui.
"Aku ingin tahu apa arti cahaya itu." gumam Sakura bertanya pada dirinya sendiri, tapi Sasuke mendengarnya.
"Itu artinya kau adalah milikku dan hanya milikku." Sasuke menggeram, ia berguling ke atas tubuh Sakura sekali lagi dan memberikan ciuman ringan ke atas dan ke bawah leher gadis itu. "Ayo kita coba melihat cahaya itu lagi, hn?"
Sasuke menatap Sakura dengan onyx-nya sambil menyeringai, menyebabkan Sakura memerah. Sasuke menganggap itu sebagai tanda setuju untuk melihat cahaya lagi.
***
Keesokan harinya, semua orang bangun dan bersiap-siap untuk perjalanan panjang mereka kembali ke Konoha dan sepakat bertemu di depan penginapan.
"Hei, apa ada yang tahu di mana Karin? Aku sudah memeriksa kamarnya sebelumnya, tapi dia tidak ada di manapun." tanya Suigetsu sebelum menguap lebar.
"Ya... aku yakin dia masih ingin ikut dengan kita, jadi aku yakin kita bisa pergi lebih dulu untuk makan ramen sekarang." ucap Naruto.
"Yay untuk ramen! Nay untuk Karin!" ucap Juugo, sementara Sakura tidak bisa menahan tawa melihat reaksi semua orang.
"Aku tidak tahu di mana dia berada, tapi dia tahu bahwa kita akan berangkat jam sembilan tepat pagi ini, jadi dia mungkin memutuskan untuk pergi sendiri. Biarkan dia menyusul. Ayo pergi." ucap Sasuke, ia mulai berjalan dan yang lain mulai mengikutinya.
Beberapa saat kemudian, Sasuke melambatkan langkahnya sampai ia mencapai sisi Sakura dan mencondongkan kepalanya ke telinga gadis itu.
"Karena sekarang kita akan tinggal di desa yang sama, kita akan lebih banyak bertemu." Sasuke berbisik sebelum menjilat telinga Sakura, menyebabkan gadis itu terkikik dan mulai memerah.
"Sasuke-kun! Geli!" Sakura mengerang dengan menggoda.
"Hn. Sepertinya itu tidak mengganggumu semalam, bahkan ketika aku menjilati—"
"Hei kalian berdua berhenti saling menggoda dan ayo cepat jalan! Ramen tidak bisa memakan dirinya sendiri!" Naruto berteriak, si kuning itu mulai berlari dan dua pemuda lainnya mengikuti gerakannya.
"Apa itu masuk akal?" tanya Sakura, ia menoleh ke arah Uchiha yang hanya mengangkat bahu sebagai tanggapan dan meraih tangannya dan mulai berlari juga.
Sasuke terus menyeringai. Ia membuat pilihan yang baik dengan memutuskan untuk kembali bersama Naruto dan Sakura.
***
Sementara itu...
Karin duduk sendirian di dalam sel tahanan seraya menatap lantai yang dingin. Ia masih tidak bisa menghilangkan bayangan Sasuke yang bergerak keluar masuk ke dalam gadis berambut merah muda yang mengerang dengan nikmat.
"Gadis aneh berambut merah muda yang bodoh. Sasuke seharusnya memanggil namaku! Bukan namanya! Aku yakin warna rambutnya bahkan tidak asli!" Karin menggeram, kemudian memperhatikan bahwa penjaga sel sedang menyerahkan sarapan para tahanan.
Karin bangkit dan mengambil nampan itu dan menggeram, ia membuangnya ke lantai ketika ia menyadari apa yang mereka sajikan untuk sarapan.
"Sialan! Kenapa sih mereka memberikan pancake warna merah muda!"
***
To be continued.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan :)