Lee berlatih ekstra keras di tempat latihan. Ia berlatih sebanyak yang ia bisa. Ia tahu ia harus kuat sehingga Maito Gai akan sangat bangga padanya. Ia juga ingin membuat Sakura bangga padanya. Ia menendang boneka latihannya lagi ketika ia mendengar suara Neji dari kejauhan dan berbalik.
"Halo, Neji!" Lee menyapa teman satu timnya itu.
"Aku dan Tenten akan pergi makan, kau mau bergabung dengan kami?" tanya Neji tapi Lee menggelengkan kepalanya.
"Tidak, terima kasih. Aku harus berlatih lebih banyak lagi sehingga bunga sakuraku tercinta akan melihat betapa kuatnya aku dan mau untuk pergi kencan yang luar biasa bersamaku!" Lee berseru, sementara Neji memutar matanya.
"Oke terserahlah, jangan memksakan dirimu." ucap Neji sambil berjalan pergi, sementara Lee terus berlatih lebih banyak lagi.
***
Sekitar dua jam kemudian, Lee hampir selesai dengan latihannya dan memutuskan untuk berjalan-jalan. Ia membereskan barang-barangnya dan melangkah keluar dari tempat latihan dan mulai berjalan untuk membeli makanan. Ia bertemu dengan Chouji dan Shikamaru sedang makan siang bersama, dan bergabung bersama mereka.
Ketika Lee selesai makan, ia memutuskan bahwa ia akan berlatih lebih banyak lagi, ia meninggalkan meja dan mengucapkan salam perpisahan pada Shikamaru dan Chouji. Ia melangkah keluar pintu kedai dan berjalan kembali ke tempat latihan.
Ketika Lee tiba di sana, ia dapat mendengar suara erangan dan berpikir bahwa seseorang mungkin dalam kesulitan dan ia mulai panik.
'Seseorang dalam kesulitan! Aku harus menyelamatkan mereka!' pikir Lee dalam hati, ia bergegas mendekati sumber suara itu tapi berhenti ketika ia melihat bunga sakuranya tercinta dan Sasuke, telanjang bersama dengan pakaian mereka terlipat rapi di sebelah tubuh mereka. Lee bisa melihat Sasuke berbaring di tanah dan Sakura menungganginya, menikmati sensasi kegiatan mereka.
"Sakura-san?" Lee berbicara dengan nada patah hati, sementara Sakura yang mendengar namanya dipanggil menghentikan gerakannya, menyebabkan pemuda di bawahnya menggeram frustrasi. Sakura mendongak dan membeku ketika ia melihat Lee menatapnya.
"Lee!" Sakura memekik, ia turun dari Uchiha bungsu itu dan mencoba yang terbaik untuk menutupi tubuhnya yang telanjang, sedangkan Sasuke perlahan-lahan mengubah posisinya menjadi duduk, bertanya-tanya apa yang diributkan Sakura, tapi kemudian menyeringai ketika ia melihat ekspresi ninja yang menyedihkan.
Sakura dengan cepat menyerahkan boxer pada Sasuke.
"Terima kasih." ucap Sasuke dan mengenakan boxer-nya, ia kemudian berdiri berhadapan dengan Lee yang tampak masih membeku.
"Lee? Apa ada sesuatu yang kau butuhkan?" Sasuke menggeram.
"Kau... kau melakukan hal kotor pada bunga sakura-ku!" Lee berteriak, sementara Sasuke menggelengkan kepalanya dan menyeringai.
"Aa... maksudmu, sakura-KU?" Sasuke mengangkat alis pada ninja beralis tebal itu.
"Tidak! Dia milikku! Jika dia milikku maka aku tidak akan bercinta dengannya di tempat latihan dengan rumput kasar dan kerikil seperti itu!" teriak Lee.
"Ha, kau salah. Dia milikku, karena aku adalah orang yang berbaring tidak nyaman di rumput sementara dia mengerang senang." ucap Sasuke, ia memejamkan mata sejenak kemudian membuka matanya kembali, memperlihatkan sharingan-nya dan mulai menggunakannya, membuat Lee pingsan.
Sementara Sakura yang sedang berpakaian, menyaksikan pemandangan itu dari belakang punggung Uchiha beberapa meter jauhnya, mencoba yang terbaik untuk tidak terlibat.
***
Ketika Lee akhirnya terbangun, ia tiba-tiba duduk dan melihat sekelilingnya, melihat Sakura, Sasuke, Naruto dan Kakashi berdiri di sisinya, bertanya-tanya apakah ia baik-baik saja.
"Lee, bagaimana perasaanmu?" tanya Sakura pada ninja beralis tebal itu dengan suara prihatin.
"Apa yang terjadi?" tanya Lee sambil menggosok pelipisnya.
"Kau mabuk." ucap Sasuke, menyilangkan lengannya.
"Benarkah? Tapi tunggu! Aku tidak ingat aku sudah minum! Hal terakhir yang kuingat adalah—" ucapan Lee kemudian terputus.
"Saat aku dan Sasuke menemukanmu di dekat jembatan, kau sangat mabuk, jadi kami membawamu ke sini karena kau terus mengoceh tentang masa muda dan dunia, tapi kemudian kau tiba-tiba pingsan." sela Sakura kemudian duduk di samping Lee dan memeluk pemuda itu. "Tapi aku bersyukur kau baik-baik saja sekarang, Lee."
Sakura lalu melepaskan pemuda itu dan kembali berdiri di samping Uchiha yang sedang menatapnya tajam sekarang.
"Oh wow... kurasa aku benar-benar mabuk sampai aku bisa bersumpah aku melihat Sakura-ku dan Sasuke bercinta penuh gairah di tempat latihan dan ketika aku mencoba berbicara dengan Sasuke, dia menggunakan sharingan-nya padaku." ucap Lee kemudian semua orang mulai tertawa, kecuali Lee yang masih bingung, dan Sasuke yang menyeringai.
"Haha ya ya itu bagus. Sasuke dan Sakura bercinta! Aku tidak percaya Sasuke menjadi tipe pria yang bisa bercinta penuh gairah." komentar Naruto dan tertawa keras. Sementara Sakura dan Sasuke sweatdrop, tapi sepertinya tak ada yang memperhatikan mereka.
"Ya, kurasa kau benar, Naruto!" Lee kemudian mulai ikut tertawa, tapi sekarang Sasuke mulai marah.
"Hn. Aku bisa, jika aku mau." Sasuke bergumam sambil memalingkan muka dari timnya.
"Ayolah Teme, tidak ada yang akan percaya, kau bahkan tidak akan memeluk Sakura-chan karena kau selalu menyebutnya menyebalkan dan menjadi anggota terlemah dari tim kita." sahut Naruto sambil terus tertawa, sementara Sasuke melirik ke arah Sakura yang telah berhenti tertawa dan terlihat sangat muram sekarang.
"Naruto, itu hal yang kejam untuk dikatakan ketika Sakura berdiri di sini bersama kita." sela Kakashi sambil membaca bukunya.
"Tidak apa-apa, Kakashi-sensei. Kurasa aku masih lemah setelah membunuh anggota Akatsuki dan memiliki kemampuan memukuli orang dan dapat menyembuhkan hampir semua hal. Kurasa itu tidak sebanding dengan Naruto atau Sasuke." ucap Sakura dengan senyum di wajahnya sambil menatap gurunya lalu memandang Lee. "Lee, aku sangat bersyukur kau sudah merasa lebih baik sekarang. Sekarang aku harus pergi ke rumah sakit, shift-ku dimulai lima menit lagi. Sampai ketemu lagi nanti!"
Kemudian Sakura mulai melangkah pergi dengan cepat, sementara para lelaki tetap di sana.
"Apa dia marah?" tanya Naruto pada semua orang yang ada di sana.
"Jangan khawatir! Aku akan menyusul Sakura-san dan membuatnya merasa lebih baik!" seru Lee, ia berdiri tiba-tiba dan bergegas menuju rumah sakit.
"Hei, Kakashi-sensei?" tanya Naruto.
"Apa, Naruto? Apa kau lupa tempat menaruh kupon ramenmu lagi?" ucap Kakashi yang tetap membaca bukunya.
"Tidak! Aku hanya bertanya-tanya, kemana Sasuke-teme pergi?" ucap Naruto, ia melihat sekeliling area itu dan tidak ada tanda-tanda Uchiha, sementara Kakashi terus saja membaca bukunya.
***
Lee memandang ke seluruh rumah sakit, berusaha menemukan bunga sakuranya yang manis. Ia akhirnya melihat Tsunade yang sedang berjalan menyusuri lorong dan bertanya pada wanita itu apakah dia melihat Sakura, hokage memberitahunya bahwa Sakura mengatakan akan pergi ke atap untuk mencari udara segar. Lee mengucapkan terima kasih pada wanita yang lebih tua itu dan kemudian dengan cepat berjalan menuju tangga yang mengarah ke atap.
Ketika Lee akhirnya mencapai puncak tangga, ia meletakkan tangannya di kenop pintu, ia mendengar sebuah percakapan di seberang pintu dan memutuskan untuk menguping.
"Apa yang kau inginkan?"
Lee mendengar seorang wanita berbicara.
"Jangan dengarkan Naruto, dia bodoh."
Kemudian seorang pria berbicara.
"Tapi dia benar, aku lebih lemah dari kalian berdua."
Suara wanita yang Lee kenal sebagai Sakura terdengar.
"Tidak, kau gadis yang kuat."
Pria itu berbicara lagi.
"Sasuke-kun..."
Mata Lee melebar ketika ia menyadari bahwa pria yang Sakura ajak bicara adalah Uchiha Sasuke. Ia memiliki kecurigaan, tapi ia ingin memastikan.
Kemudian ia tidak mendengar apapun selain keheningan dan memutuskan untuk menyela sebelum Sasuke memiliki kesempatan untuk menyakiti Sakura lagi. Ia membuka pintu dan membeku karena terkejut ketika ia melihat Sasuke duduk di lantai dengan kedua kakinya lurus ke depan, sementara Sakura sibuk menghisap milik Uchiha bungsu itu.
Sasuke yang mendengar pintu terbuka, menoleh ke arah pintu masuk dan melihat Lee berdiri di sana, ia segera menyalakan sharingan-nya, membuat Lee pingsan lagi dan jatuh di lantai.
Sakura begitu sibuk dengan milik Sasuke yang mengeras hingga tak menyadari bahwa Lee telah membuka pintu, tapi ketika ia mendengar gedebuk keras, ia berhenti dan menatap Sasuke.
"Apa itu tadi?" tanya Sakura.
"Tidak ada. Terus lakukan apa yang kau lakukan." Sasuke menyeringai ketika Sakura balas tersenyum padanya dan melanjutkan apa yang dilakukannya.
***
To be continued.
To be continued.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan :)