Hari itu adalah hari yang cukup sibuk di rumah sakit Konoha. Tsunade baru saja melakukan operasi kelimanya dan berpikir bahwa ini adalah waktu istirahatnya. Ia mulai berjalan ke tempat Sakura berada, di kantor kecil gadis itu sendiri. Tsunade memutuskan memberi Sakura ruangan sendiri karena gadis itu menghabiskan begitu banyak waktu di rumah sakit.
Tsunade mengetuk pintu saat ia telah sampai di depan ruangan Sakura.
"T-Tunggu sebentar!"
Tsunade bisa mendengar suara-suara berisik di seberang pintu setelah Sakura berteriak padanya.
"Aku penasaran apa yang membuatnya begitu lama." gumam Tsunade kemudian melihat ke bawah ke tangannya yang membawa sebotol sake ukuran besar dan menyeringai. 'Sakura bodoh, terlalu sibuk dengan pekerjaan dan latihan. Ini akan membantunya bersantai.' pikir Tsunade, tapi kemudian terinterupsi dengan suara Sakura.
"Silahkan masuk!"
Tsunade mendengar Sakura berteriak dari dalam, ia membuka pintu dan masuk ke ruangan gadis itu. Ia menutup pintu di belakangnya dan berjalan ke arah gadis berambut merah muda yang duduk di belakang mejanya.
"Tsunade-sama, ada yang bisa kubantu?" ucap Sakura dengan senyum di wajahnya.
Tsunade mengangkat alis melihat penampilan gadis itu. Wajah Sakura tampak agak memerah dan rambut merah mudanya agak berantakan, sementara bibirnya tampak bengkak.
"Sakura..." Tsunade mulai berbicara.
"Ya, Tsunade-sama?" tanya Sakura dengan ekspresi tegang di wajahnya.
"Apa... apa yang kau lakukan sebelum aku datang ke kantormu?" Tsunade menanyai wanita muda itu.
Sakura terkejut. "Apa yang membuatmu berpikir aku melakukan sesuatu?" tanyanya, berusaha yang terbaik untuk tidak panik. Tapi tiba-tiba, ia merasakan sesuatu atau seseorang mulai menjilati pahanya dengan ringan, menyebabkannya bergidik. Syukurlah bagi Sakura, meja kantornya cukup besar untuk Sasuke bersembunyi di bawah sana tanpa Tsunade curiga.
"Sakura, jangan berbohong padaku, aku tahu persis apa yang kau lakukan sebelum aku datang ke sini dan aku kecewa padamu." Tsunade menggelengkan kepalanya.
'Oh, sial! Aku akan mati!' pikir Sakura, tapi kemudian ia merasakan jilatan lain dan membuatnya bergidik lagi.
"Apa kau baik-baik saja? Kau tampak tegang. Apa kau sedang sakit atau sesuatu?" tanya Tsunade tapi Sakura menggelengkan kepalanya.
"Aku baik-baik saja. Tapi aku tidak tahu apa yang kau bicarakan, Tsunade-sama." Sakura berbohong. Ia tahu persis apa yang dibicarakan si pirang tua itu.
"Sialan, Sakura! Lihatlah baik-baik dirimu di cermin! Rambutmu berantakan, bibirmu bengkak dan wajahmu merah! Jika ada yang datang ke sini sekarang dan melihatmu, mereka akan segera tahu apa yang kau lakukan!" Tsunade menggeram lalu meletakkan botol sake di atas meja, sementara mata Sakura membelalak.
"Maaf Tsunade-sama, dia muncul entah dari mana dan sialnya dia begitu menggoda hingga aku tidak bisa menahan diri." Sakura bergumam sambil menatap mejanya, merasa malu.
"Tidak apa-apa, Sakura. Aku hanya kecewa kau memulai pesta tanpa aku." Tsunade tertawa kecil, sementara Sakura dan Sasuke dikejutkan oleh pernyataannya itu.
'Pesta? Apa yang sedang dia bicarakan? Ya Tuhan, tolong jangan bilang dia ingin threesome atau sesuatu.' pikir Sakura.
'Hn?' pikir Sasuke, tapi kemudian ia menyadari bahwa ia bosan dan mulai menggigit kulit Sakura dengan ringan, menyebabkan gadis itu terkikik pelan.
"Lihat, aku benar!" Tsunade menunjuk.
"Aku minta maaf, Tsunade-sama." ucap Sakura sambil berusaha sebaik-baiknya untuk tidak terkikik.
"Tidak, tidak apa-apa jika kau masih merasakan efeknya saat ini. Aku berharap kau masih merasakannya karena itulah alasan aku datang ke sini hari ini." ucap Tsunade.
"Tunggu apa?" tanya Sakura bingung.
"Gadis bodoh kau telah bekerja sangat keras akhir-akhir ini jadi aku memutuskan untuk datang ke sini dan membantumu bersantai, tapi kurasa kau sudah mulai melakukannya tanpa aku." Tsunade terkekeh sekali lagi.
"Melakukan apa?" tanya Sakura, merasa gugup untuk mendengar jawaban Tsunade.
"Oh, kurasa kau tahu. Tapi di mana dia? Atau apakah kau sudah meminum semua cairannya?" Tsunade menyeringai, sementara Sakura menunduk dan mulai memerah. Sakura hendak mengatakan bahwa Sasuke tepat di bawah meja ketika Tsunade berbicara sekali lagi.
"Tapi jangan khawatir, syukurlah aku memutuskan untuk membawanya sehingga kita berdua bisa berbagi." ucap Tsunade sambil menunjuk ke botol sake dan Sakura tidak yakin dengan apa yang Tsunade bicarakan, tapi kemudian ia menyadarinya.
Sasuke di sisi lain berpikir bahwa ada pria lain di ruangan itu dan mulai menegang. Sakura merasakan Sasuke dan tahu bahwa pemuda itu mendapat kesan yang salah.
"Oh, aku mengerti, kau mengira aku baru saja selesai minum dan bersenang-senang dengan botol sake-ku." ucap Sakura cukup keras sehingga Sasuke mendengarnya.
'Kau milikku.' pikir Sasuke kemudian mulai menggigiti paha bagian dalam Sakura lagi.
"Ya, kecuali kau melakukan sesuatu yang tidak pantas di kantormu selama jam kerja yang seharusnya aku ketahui." Tsunade menatap tajam ke arah gadis berambut merah muda itu.
"Um tidak... Aku mengalami hari yang sulit dan aku memutuskan untuk minum tapi aku sudah menghabiskan sake-ku sebelum kau masuk." Sakura tersenyum manis pada Tsuande yang balas tersenyum.
"Kurasa kau sudah minum banyak, karena wajahku juga memerah setiap kali aku minum dan bibirku menjadi bengkak karena terus menyentuh cairan, dan untuk rambutmu... Aku tidak yakin apa yang terjadi dengan rambutmu, tapi apapun itu, sekarang ayo mulai minum!" ucap Tsunade ketika ia mengeluarkan dua gelas kecil yang ada di sakunya dan menuangkan sake ke dalam gelas itu. Ia mendorong satu gelas ke Sakura dan memerintahkan gadis itu untuk meminumnya. "Minum."
"Um, tidak, terima kasih, kurasa aku sudah benar-benar mabuk." Sakura berbohong sambil tersenyum sopan.
"Itu omong kosong, Sakura! Kau tidak tampak cukup mabuk sekarang, minum!" Tsunade memerintahkan gadis itu dan Sakura menyerah.
Sakura mengambil minumannya tapi tepat ketika ia meneguk cairan itu, Sasuke memutuskan untuk bersenang-senang sendiri dan menggeser celana dalam Sakura ke samping dan menjulurkan lidahnya ke dalam diri gadis itu.
"AAH!" Sakura memekik tepat setelah ia menghabiskan minumannya, sementara Tsunade juga telah meneguk habis miliknya.
"Bukankah ini hal yang bagus! Ayo kita coba lagi!" ucap Tsunade ketika ia menuangkan sake ke gelas lagi dan mendorongnya ke Sakura.
Sakura berusaha yang terbaik untuk tidak melenguh karena kenikmatan yang diberikan Sasuke padanya.
"Persetan." Sakura mendesis ketika ia merasakan lidah Sasuke meninggalkan lubangnya dan bergerak naik ke atas untuk menciptakan lebih banyak kenikmatan untuknya.
"Haha Sakura, kurasa sake yang kau minum itu lebih buruk dibandingkan dengan ini." ucap Tsunade ketika ia menuangkan sake lagi.
Sakura melakukan hal yang sama tapi setelah ia merasakan orgasmenya datang dan ia mengeluarkan erangan sambil menutup matanya.
"Aku bersumpah hal ini lebih baik daripada seks! Apa kau setuju, Sakura?" tanya Tsunade pada muridnya yang hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. "Hebat! Sekarang kita tidak akan pergi dari sini sampai botol ini habis!"
Tsunade menuangkan sake ke gelas mereka lagi, sementara Sakura dan Sasuke menghela nafas.
***
Pada saat kedua wanita itu selesai minum, mereka tampak begitu mabuk, mereka mengoceh tentang pelangi selama satu jam terakhir sementara Sasuke yang malang masih berada di bawah meja, di antara kaki Sakura. Sasuke terus menggoda Sakura dengan jari dan lidahnya, tapi gadis itu sudah sangat mabuk dan tak memperhatikan apa yang Sasuke lakukan di sana lagi.
"Kau tahu, Sakura? Kurasa kau harus bercinta." ucap Tsunade ngelantur, sementara Sakura mulai cegukan.
"Kenapa? Aku sudah bercinta." Sakura mendengus.
"Ha ha! Aku bertaruh, Shino kehilangan keperawanannya sebelum kau, padahal yang dia pedulikan hanyalah serangga!" Tsunade terkekeh dan Sakura mulai memelototi wanita yang lebih tua itu.
"Sebagai informasi, aku sudah bukan perawan! Aku bahkan melakukan hubungan seks sebelum kau datang ke kantorku!" Sakura berseru, tapi ia tidak peduli, ia mabuk.
"Haha dengan siapa? Lee?" Tsunade terkekeh, tidak percaya sepatah katapun yang dikatakan ninja berambut merah muda itu.
"Tidak, dengan Sasuke!" Sakura berteriak, ia melihat Tsunade bangkit dari kursinya dan mulai berjalan menuju pintu.
"Cih, kau tidak perlu berbohong padaku." ucap Tsunade masih terkekeh.
"Tidak, dia berada tepat di bawah mejaku! Benar kan, Sasuke-kun?"
Sakura melihat ke bawah mejanya, tapi matanya melebar ketika ia menyadari bahwa Sasuke tertidur di kakinya.
"Ya benar, sekarang aku akan melakukan hubungan seks panas dengan Itachi!" ucap Tsunade bercanda saat ia membuka pintu kantor Sakura.
"Tunggu! Kau mau kemana?" Sakura menuntut wanita itu.
"Waktu istirahat sudah selesai, saatnya kembali bekerja." jawab Tsunade lalu membanting pintu di belakangnya, membangunkan Uchiha yang sedang tertidur.
Sasuke perlahan bangkit dari bawah meja. "Hn?" Sasuke merespon ketika ia perlahan-lahan bangun.
"Tidak ada." Sakura bergumam, masih dalam kondisi mabuk dan marah pada kenyataan bahwa Tsunade tidak mempercayainya.
***
Ti be continued.
Ti be continued.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan :)